Welcome to GPdI Hebron Gading Serpong
Sejarah GPdI Hebron – Gading Serpong
1. Bermula dari Persekutuan Doa Shekinah.
Pdt.David Ibrahim (Gembala GPdI Greenville, Jakarta Barat) membentuk Persekutuan Doa Shekinah di Gading Serpong. Tanggal 24 Mei 2002 adalah kali pertama ibadah persekutuan doa ini diadakan, yang bertempat di ruko depan sektor 1A milik Tante Listia (jemaat GPdI Greenville). Sekitar 10-15 jiwa mengikuti ibadah ini. Kegiatan ibadah di ruko tersebut hanya berjalan hingga 2 tahunan, karena ruko ini dijual.
2. Dilanjutkan oleh Pdm. Beatrix (pengerja dari GPdI Greenville).
Pada tahun 2004 – 2006, Persekutuan Doa Shekinah diserahkan kepada Pdm. Beatrix. Kegiatan ibadah dilakukan secara bergantian di rumah Bp. Timotius di Sektor 1A (minggu ganjil) dan di rumah Bp. Laksana di sektor 7A (minggu genap). Pada masa ini, Pdm. Beatrix menyewa rumah di Sektor 8A, Jl. Kelapa Molek X, Blok FB4/No.5. Di rumah ini, dibuka ibadah Sekolah Minggu. Sampai pada Oktober 2006, jumlah anak sekolah minggu yang dilayani sekitar 17 jiwa, dan remaja sekitar 8 jiwa. Selain itu, ada juga anak sekolah minggu di Sektor 1A yang dilayani, yang berjumlah 23 jiwa.
3. Awal pengembalaan Pdt. Raimond Sumaa.
- Karena Pdm. Beatrix menikah dan harus mengikuti suami yang melayani di Bekasi, maka oleh Pdt. David Ibrahim, pelayanan di Gading Serpong dipercayakan kepada Pdt. Raimond Sumaa beserta istri Pdm. Yesie Novfyanti. Senin, tgl. 2 Oktober 2006, mereka memulai pelayanan di Gading Serpong, dengan tetap menggunakan rumah kontrakan di sektor 8A Jl. Kelapa Molek X, Blok FB4 No.5.
- Jumat, 06 Oktober 2006, Ibadah Pemuda-Remaja pertama kali diadakan, dan tangal ini dijadikan ulang tahun pemuda GPdI Hebron.
- Selasa, 10 Oktober 2006, pertama kali Pdt. Raimond Sumaa melayani persekutuan doa dewasa di rumah Bp. Timotius di Sektor 1A.
- Pada tahun 2008, rumah kontrakan pindah alamat tetapi tetap di Sektor 8A, yaitu di Jl. Kelapa Molek XIV Blok FB8/No.23. Di tempat inilah mulai dibuka ibadah umum hari minggu sore.
4. Perjalanan Pelayanan.
Tahun 2007, dibuka Pelayanan anak di Sektor 7A di kediaman Bp. Laksana.
Tahun 2008, dibuka Pelayanan Anak di Cluster Calcedony, Pondok Hijau Golf (PHG).
Tahun 2009, dibentuk Pelayanan Penginjilan Anak melalui Panggung Boneka, yang salah satu tujuannya adalah untuk melatih anak-anak remaja melayani Tuhan di beberapa gereja sekitar Jabodetabek.
Pada tgl. 1 Februari 2012, sebuah langkah besar dijalankan : menyewa ruko untuk dijadikan tempat ibadah, yaitu di Ruko Tematik Blok N 15 Komplek Pasar Modern Paramount Gading Serpong. Pada tahun ini, mulai diperkenalkan nama gereja, yaitu GPdI Hebron.
Sejak 2012 itulah perjalanan GPdI Hebron semakin berkembang dalam menumbuhkan pekerjaan Tuhan, baik dalam hal pertumbuhan rohani maupun pertumbuhan jumlah jemaat Tuhan.
Pada tanggal 01 Januari 2021, alamat gereja pindah ke ruko Tematik Blok L/39. Atas ruko tersebut, GPdI Hebron melakukan perjanjian sewa beli dengan pemiliknya.
Saat ini GPdI Hebron diberi perluasan dalam beberapa divisi, yaitu : Anak, Remaja, Pemuda, Keluarga Muda dan Dewasa-Lansia. GPdI Hebron terus fokus dalam pertumbuhan kualitas rohani jemaat dan pelayanan, mempersiapkan diri menjadi gereja yang sempurna.
Filosofi Logo Hebron
Gambar gedung tinggi yang ada di tengah, dibentuk seperti huruf H yaitu inisial dari Hebron; yang melambangkan kota perlindungan.
Tanda Salib dan Terang, bicara tentang jiwa-jiwa yang dibawa kepada terang Kristus.
Bentuk tetesan darah, melambangkan bahwa semua orang percaya telah ditebus oleh darah Yesus, yang akan membawa kepada pemulihan hidup. Ada dua bentuk tetesan darah :
1). Warna biru utuh, melambangkan persekutuan yang terikat dengan Tuhan.
2). Warna biru-kuning keemasan, menandakan kuat dalam Firman Tuhan, semakin ke atas berwarna keemasan bicara tentang semakin bertumbuh akan semakin gemuk, makmur, dan penuh kemuliaan Tuhan (semakin hari semakin dipenuhi dari kemuliaan kepada kemuliaan).
Pelajaran singkat tentang HEBRON
Hebron berarti persekutuan.
Hebron, disebut pertama kali dalam Alkitab di Kejadian 13:18, yaitu sebuah daerah di mana Abram mendirikan mezbah bagi Tuhan, setelah ia berpisah dengan Lot. Mezbah adalah tempat untuk mempersembahkan korban bagi Allah dan tempat bersekutu dengan Tuhan. Abram (Abraham) adalah seorang yang mentaati Firman Tuhan (Kejadian 12:4) dan seorang yang suka membangun mezbah (Kejadian 12:7-8), kemanapun ia pergi dan tinggal, hal pertama yang dibuatnya adalah membangun mezbah bagi Tuhan. Mentaati Firman Tuhan dan suka membangun mezbah bagi Tuhan (suka bersekutu dengan Tuhan), merupakan dua hal yang menjadi kunci mengapa Abraham diberkati dalam segala hal oleh Tuhan. Apa yang dilakukan Abraham, harus kita lakukan juga bagi Tuhan. Mari menjadi orang percaya yang taat kepada Firman Tuhan (menjadi pelaku Firman) dan suka bersekutu dengan Tuhan; supaya apa yang Abraham alami dan terima dari Tuhan, kita juga akan alami dan menerimanya. Galatia 3:29 menegaskan bahwa sebagai milik Kristus, kita juga menjadi keturunan Abraham, yang berhak menerima janji Allah.
Hebron sebagai kota perlindungan.
Dalam Yosua 20:7-9, Hebron (dahulu bernama Kiryat-Arba) merupakan salah satu dari enam kota perlindungan yang ditetapkan bagi orang Israel. Kota perlindungan adalah tempat berlindung bagi setiap orang yang membunuh seseorang dengan tidak sengaja (dengan tidak ada niat lebih dahulu). Mereka dapat melarikan diri ke kota perlindungan supaya jangan mati dibunuh oleh tangan penuntut tebusan darah. Untuk bisa selamat, ada syarat yang harus dilakukan oleh orang yang lari ke kota perlindungan, yaitu harus tetap diam di kota itu sampai ia dihadapkan kepada rapat jemaah (Yosua 20:6). Secara rohani, kota perlindungan ini menggambarkan tentang Tuhan Yesus sebagai tempat perlindungan bagi kita orang berdosa (Mazmur 91 dan Ibrani 6:17-20). Upah dosa ialah maut (kematian kekal), dan karena semua manusia telah berdosa maka manusia harus alami maut. Tetapi syukur, Tuhan Yesus telah menjadi kota perlindungan bagi kita, sehingga kita boleh mendapat keselamatan. Untuk itu, kita harus tetap diam (tinggal) bersama Tuhan. Dalam Yohanes 15:5, Tuhan Yesus berkata Akulah adalah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa. Percayalah, Tuhan Yesus cukup untuk semua orang dan untuk semua kebutuhan kita. Apapun masalah persoalan yang kita hadapi, mari lari secepatnya ke kota perlindungan kita, yaitu Tuhan Yesus Kristus.
Hebron sebagai tanah yang subur.
Yosua 14:13-14 mencatat bahwa Kaleb memperoleh Hebron sebagai milik pusakanya, karena ia tetap mengikuti Tuhan dengan sepenuh hati. Pada masa pengembaraan bangsa Israel di padang gurun, Musa mengutus 12 pengintai (salah satunya adalah Kaleb yang berumur 40 tahun) untuk meneliti tanah Kanaan, dan daerah yang mereka selidiki adalah Hebron, yang merupakan daerah subur yang berlimpah-limpah susu dan madu, dan pada waktu itu penduduk Hebron adalah keturunan Enak (Bilangan 13:22,27-28,33). Ketika 10 pengintai memberi laporan yang membuat tawar hati bangsa Israel, Kaleb tampil menentramkan hati bangsanya di depan Musa, bahwa mereka akan maju dan menduduki Hebron. Lalu Tuhan berfirman melalui Musa, bahwa sesungguhnya tanah yang diinjak oleh kaki Kaleb akan menjadi milik pusakanya sampai selama-lamanya. 45 tahun kemudian sejak janji Firman itu disampaikan kepadanya (Kaleb telah berumur 85 tahun), Hebron ditetapkan menjadi milik pusaka Kaleb. Perhatikan apa yang Kaleb katakan dalam Yosua 14:11 : pada waktu ini aku masih sama kuat seperti pada waktu aku disuruh Musa; seperti kekuatanku pada waktu itu demikianlah kekuatanku sekarang untuk berperang dan untuk keluar masuk. Secara rohani, kisah ini menegaskan bahwa orang yang tetap mengikut Tuhan dengan sepenuh hati, yang kekuatannya tidak pernah layu, akan menerima janji Tuhan, yaitu berkat yang melimpah bagaikan tanah subur yang selalu menghasilkan.