KATEGORI
ARTIKEL POPULER
ARSIP
- Agustus 2023 (1)
- Juli 2023 (1)
- Juni 2023 (1)
- Februari 2023 (1)
- Desember 2022 (1)
- November 2022 (1)
- Oktober 2022 (1)
- September 2022 (1)
- Agustus 2022 (1)
- Juli 2022 (1)
- Juni 2022 (1)
- Mei 2022 (1)
- April 2022 (1)
- Maret 2022 (1)
- Februari 2022 (1)
- Januari 2022 (1)
- Desember 2021 (1)
- November 2021 (1)
- Oktober 2021 (1)
- September 2021 (1)
- Agustus 2021 (1)
- Juli 2021 (1)
- Juni 2021 (1)
- Mei 2021 (1)
- April 2021 (1)
- Maret 2021 (1)
- Februari 2021 (1)
- Januari 2021 (1)
- Desember 2020 (1)
- November 2020 (1)
- Oktober 2020 (1)
- November 2019 (1)
- Oktober 2019 (1)
- September 2017 (1)
- Juli 2017 (1)
- Juni 2017 (1)
- Mei 2017 (1)
- April 2017 (1)
- Maret 2017 (1)
- Februari 2017 (1)
- Januari 2017 (1)
- November 2016 (1)
- Oktober 2016 (1)
- September 2016 (1)
- Juni 2016 (1)
- Mei 2016 (1)
- April 2016 (1)
- Maret 2016 (1)
- Februari 2016 (1)
- Oktober 2015 (1)
- September 2015 (1)
TAHAPAN BERDOA
Oleh : Pdt. Raimond Sumaa
Ayat Pokok : Matius 21:12-16
Kisah Yesus menyucikan Bait Allah dalam Matius 21:12-26, menunjukkan tentang tahapan berdoa yang akan mendatangkan Kerajaan Allah dalam hidup kita (orang percaya), yaitu :
Mempunyai hidup yang sudah dibersihkan.
Dalam Matius 21:12, Yesus membersihkan bait Allah dari setiap barang-barang yang seharusnya tidak boleh ada, IA mengusir semua orang yang berjual beli, membalikkan meja-meja penukar uang dan bangku-bangku pedagang merpati. Secara rohani, hal ini menunjukkan bahwa Yesus juga menghendaki kehidupan kita bersih. Sebab kita adalah bait Allah / tempat kediaman Allah. 1 Korintus 3:16 Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu? Artinya, tubuh kita adalah tempat di mana seharusnya Kerajaan Allah itu berada. Jadi, hal pertama yang harus kita lakukan supaya doa-doa kita mendatangkan Kerajaan Allah adalah membersihkan seluruh hidup kita dari segala sesuatu yang tidak berkenan kepada Tuhan, seperti : kekuatiran, ketakutan, keegoisan, kesenangan dunia, keinginan daging. Hidup kita harus dipulihkan dan dikembalikan kepada fungsi semula, yaitu menjadi rumah Allah. Ada banyak “ornament / perabot/barang-barang yang tidak pantas berada dalam rumah rohani kita” yang harus kita keluarkan. Yang paling mendasar dalam hal ini adalah tentang motivasi hati. Tuhan sangat tahu setiap motivasi hati kita. Mari renungkan, jika Yesus masuk dalam hatimu, apakah yang IA dapati? Adakah IA mendapati kita sebagai baitNya yang sudah bersih, di mana hati kita benar-benar merindukan kehadiranNya? Ataukah masih ada “hal-hal kotor” yang harus dibersihkan / dikeluarkan, di mana motivasi hati kita hanya untuk mengejar berkatNya, bukan menginginkan lawatanNya? Inilah yang menyebabkan banyak orang percaya kesulitan dalam berdoa, karena dalam hidupnya masih menyimpan “barang-barang yang tidak pantas”. Untuk itu, jika dalam hidup kita masih ada “barang-barang yang tidak pantas”, jangan ditahan, tetapi keluarkan/buanglah; supaya kita benar-benar menjadi rumah Allah yang kudus sehingga Kerajaan Allah datang memenuhi hidup kita. Sebab Kerajaan Allah tidak akan pernah datang jika hati kita tidak pernah bersih/tulus/murni.
Menjadi rumah doa.
Ketika hati kita bersih/murni di hadapan Tuhan, maka kita akan menjadi/disebut rumah doa (Matius 21:13). Antara bisa berdoa dengan menjadi rumah doa, adalah dua hal yang berbeda. Banyak orang percaya yang bisa berdoa, tetapi belum tentu ia bisa menjadi rumah doa (orang percaya yang terbiasa/setia berdoa). Mengapa? Sebab hidupnya belum benar-benar dibersihkan. Jadi, kita tidak akan bisa menjadi rumah doa jika hidup kita belum benar-benar bersih.
Hidup penuh dengan kuasa Tuhan.
Perhatikan Matius 21:14, Maka datanglah orang-orang buta dan orang-orang timpang kepada-Nya dalam Bait Allah itu dan mereka disembuhkan-Nya. Setelah Yesus berkata rumahKu akan disebut rumah doa, banyak orang sakit datang kepadaNya dan disembuhkanNya. Ketika kita menjadi rumah doa, maka kita akan melihat bahwa hidup kita akan penuh dengan kuasa Allah. Artinya, ketika kita terbiasa/setia berdoa, maka hidup kitapun akan terbiasa alami mujizat Tuhan.
Pujian penyembahan kita akan disempurnakan.
Matius 21:15-16 menjelaskan, setelah Yesus menyembuhkan banyak orang di bait Allah, anak-anakpun berseru memuliakan Yesus : "Hosana bagi Anak Daud!" Inilah bukti dari FirmanNya yang berkata : Dari mulut bayi-bayi dan anak-anak yang menyusu Engkau telah menyediakan puji-pujian?" Hal ini menunjukkan bahwa, ketika kita menjadi rumah doa sehingga kita hidup dalam kuasa Tuhan, maka pujian dan penyembahan kita akan semakin hidup/disempurnakan. Mengapa? Sebab pujian dan penyembahan merupakan perayaan dari kehadiran kerajaan Allah, sebuah tempat di mana kita menyatakan telah menang bersama Tuhan (berkat dan mujizatNya telah kita alami).
Mari renungkan dan laksanakan tahapan ini. Jika kita tidak bisa melakukannya, kita akan kesulitan menjadi anak Tuhan yang bertumbuh; kita tidak bisa menjadi seperti Yesus.
Haleluya. Tuhan Yesus memberkati kita semua.
KATEGORI
ARTIKEL POPULER
ARSIP
- Agustus 2023 (1)
- Juli 2023 (1)
- Juni 2023 (1)
- Februari 2023 (1)
- Desember 2022 (1)
- November 2022 (1)
- Oktober 2022 (1)
- September 2022 (1)
- Agustus 2022 (1)
- Juli 2022 (1)
- Juni 2022 (1)
- Mei 2022 (1)
- April 2022 (1)
- Maret 2022 (1)
- Februari 2022 (1)
- Januari 2022 (1)
- Desember 2021 (1)
- November 2021 (1)
- Oktober 2021 (1)
- September 2021 (1)
- Agustus 2021 (1)
- Juli 2021 (1)
- Juni 2021 (1)
- Mei 2021 (1)
- April 2021 (1)
- Maret 2021 (1)
- Februari 2021 (1)
- Januari 2021 (1)
- Desember 2020 (1)
- November 2020 (1)
- Oktober 2020 (1)
- November 2019 (1)
- Oktober 2019 (1)
- September 2017 (1)
- Juli 2017 (1)
- Juni 2017 (1)
- Mei 2017 (1)
- April 2017 (1)
- Maret 2017 (1)
- Februari 2017 (1)
- Januari 2017 (1)
- November 2016 (1)
- Oktober 2016 (1)
- September 2016 (1)
- Juni 2016 (1)
- Mei 2016 (1)
- April 2016 (1)
- Maret 2016 (1)
- Februari 2016 (1)
- Oktober 2015 (1)
- September 2015 (1)