GPdI Hebron

Gading Serpong

Logo GPdI Hebron

GPDI Hebron Gading Serpong

Gambar Article

KATEGORI



ARTIKEL POPULER



ARSIP

Jangan Menjadi Pemalas

Jangan Menjadi Pemalas


Amsal 26:14

Seperti pintu berputar pada engselnya, demikianlah si pemalas di tempat tidurnya.



Shalom Hebroners,

Salah satu berkat yang Tuhan beri kepada kita dalam kehidupan ini adalah waktu (24 jam sehari). Apakah berkat waktu yang Tuhan beri tersebut kita manfaatkan dengan sebaik mungkin atau malah disia-siakan? Coba kita renungkan, dari waktu yang sudah diberikan tersebut, berapa jam yang kita gunakan untuk hal-hal yang berguna? Berapa jam kita gunakan untuk hal-hal yang sia-sia? Adakah kita sengaja membuang waktu dengan menunda-nunda pekerjaan sampai tidak selesai, padahal pekerjaan tersebut seharusnya bisa selesai di hari itu juga? Adakah kita benar-benar efektif mempergunakan waktu untuk mengerjakan perkara-perkara rohani: beribadah, saat teduh (doa dan baca Alkitab), melayani pekerjaan Tuhan, atau menabur kebaikan kepada sesama?


Sebagai umatNya, kita harus memahami bahwa kita memang diberi kebebasan untuk menggunakan waktu yang Tuhan beri. Namun, ini bukan berarti semau kita; melainkan kita harus bijaksana dalam mempergunakan waktu tersebut. Jadi, pilihan atau keputusan ada pada kita!  Apakah kita mau menjadi orang yang rajin atau malas atau suka menunda-nunda pekerjaan, orang berhasil ataupun gagal, semua itu ada pada keputusan kita.


Ingat! Tuhan memberikan kesempatan dan tanggung jawab kepada setiap kita sesuai dengan talenta masing-masing (Matius 25:14-30). Dari ayat ini kita dapati ada dua jenis hamba, yaitu hamba yang setia dan hamba yang malas. Tuhan sangat menghargai orang-orang yang setia, yang giat bekerja untuk mengembangkan talentanya, tanda bahwa mereka sangat menghargai waktu dan memanfaatkannya dengan baik dan tidak suka menunda-nunda pekerjaan. Sebaliknya Tuhan mengecam keras hamba yang malas atau yang menunda-nunda waktu sehingga terbuang percuma. Tuhan menyebut hamba malas ini sebagai hamba yang jahat! Akibat kemalasannya dalam mengembangkan talentanya, selain talentanya diambil kembali, hamba tersebut juga dicampakkan ke dalam kegelapan yang paling gelap (Matius 25:28-30).


Yang harus kita renungkan adalah kita termasuk kategori hamba yang mana? Yang setia (giat) atau yang malas? Seharusnya kita semua adalah anak-anak Tuhan yang setia dan giat bekerja, bukan si pemalas. Perhatikan ayat pokok hari ini, si pemalas diumpamakan sebagai daun pintu yang hanya berputar pada engselnya, ia bergerak tetapi tidak berjalan alias gerak di tempat. Alkitab menjelaskan, si pemalas adalah: orang yang suka berdalih jika diberi tugas (ayat 13); orang yang malas berbuat sesuatu yang sesungguhnya bermanfaat bagi dirinya sendiri (ayat 15); orang yang merasa dirinya bijak sehingga tidak mau bergerak maju meskipun sudah dibantu/dimotivasi oleh orang lain (ayat 16).  Untuk itu, jika kita masih bermalas-malasan, segeralah bertobat sebelum semuanya terlambat. God Bless!


KATEGORI



ARTIKEL POPULER



ARSIP